Senin, 24 November 2008

Bunga Kredit Kendaraan Bermotor Melonjak


Jakarta - Perusahaan pembiayaan atau leasing kendaraan sudah menaikkan bunga pinjaman sejak Oktober 2008. Bunga kredit mobil kini rata-rata 14-19% dan motor mencapai 30%.

Bunga kredit kendaraan itu telah naik sekitar 40-50% dibanding awal tahun yang sebelumnya untuk bunga kredit mobil hanya 9-11% naik menjadi 14-19% dan motor semula 23-25% menjadi 30%-34%.

"Kenaikan bunga kredit paling baru dilakukan Oktober 2008, ini karena terjadi kenaikan bunga bank yang kemudian perusahaan pembiayaan ikut melakukan penyesuaian," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia dalam perbincangannya dengan detikFinance, Kamis (20/11/2008).

Naiknya bunga kredit kendaraan ini berdampak pada turunnya penjualan mobil dan motor sejak Oktober 2008.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat telah terjadi penurunan penjualan mobil bulan Oktober 2008 menjadi sebesar 54.810 unit atau terkoreksi 0,76% dari September yang sebesar 55.231 unit.

Sedangkan penjualan motor di bulan Oktober 2008, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menunjukkan perlambatan dibanding bulan sebelumnya. Penjualan Oktober 2008 sebesar 515.123 unit atau turun 7,9% dibanding September yang sebesar 559.637 unit.

Penjualan motor tertinggi di tahun 2008 terjadi pada bulan Agustus yang sebesar 612.032 unit. Kemudian seiring dengan krisis global dan tingginya tingkat suku bunga pinjaman penjualan motor mengalami perlambatan sejak September 2008.

Akibat turunnya angka penjualan otomotif ini, menurut Wiwie, target pembiayaan leasing juga direvisi.

"Untuk tahun 2009 belum ada target karena situasi pasar yang berubah cepat, kami akan melihat dulu sampai akhir tahun," ujar Wiwie.

Sementara Presdir FIF Suhartono mengakui saat ini ada kenaikan bunga kredit untuk motor menjadi sekitar 30-34%. Meski ada peningkatan bunga, kenaikan kredit macet (NPL) masih bisa dijaga karena hanya naik 0,2% menjadi 2,4%.


Sabtu, 22 November 2008

Saatnya Hadapi Krisis Global Dengan Membeli Properti


Jika kita perhatikan data dan angka dari tahun-tahun sebelumnya, bisa dikatakan tidak pernah ada sejarah properti sebesar sekarang. Tengok saja, kapitalisasi penjualan perumahan dari 121 ribu tahun 2002, sekarang 236 ribu. Itu belum termasuk rusunami, kondominium dsb. Dari nilai kapitalisasi pasar, Rp.12 triliun tahun 2002 kini menjadi Rp.58 triliun di 2008. (Data Pusat Studi Properti Indonesia,2008).

Dengan ketahanan properti seperti ini, baiklah kita ambil hikmahnya bagi bisnis properti. Ia menjadi seperti sebuah sinyal bagi pasar di Indonesia, agar kita menguatkan lagi sektor properti sebagai monopoli investasi yang paling aman di Indonesia.

Bayangkan saja kalau setiap kita diberikan jaminan pemerintah Rp.2 miliar. Uang ini kita depositokan, dengan bunga sekitar 10% sesuai SBI. Nah sekarang bandingkan dengan inflasi tahun ini sekitar 12,5%. Berarti ini terjadi minus 2,5%. Belum lagi kalau dikenakan pajak 10%, minus lagi 2%, jadi total minus 4,5%. Sehingga, seperti kata Panangian, sepintar-pintarnya orang pintar, lebih pintar kalau dia memutuskan untuk investasi di properti. Kenapa..? semennya naik 10%, harga jual naik menjadi 20%, kalau lokasinya bagus maka akan naik 10%, jadi rata-rata harga perdana dibandingkan dengan harga jual kemnbali, naik sekitar 40%-50%. Itu yang terjadi di industri properti di Indonesia. Ini tidak terjadi di Singapura, tidak terjadi di Vietnam, atau dimana-mana, hanya di Indonesia. Dampak psikologisnya ada, tapi tidak akan bertahan lama.

Sehingga, dalam kondisi begini, sepatutnya kita tidak harus pesimis. Bahkan, harus menjadi keyakinan bersama, bahwa beli properti di Indonesia itu soal kesempatan. Jangan tunggu dan tunda, kalau bisa beli hari ini, belilah hari ini dengan suku bunga berapapun.

Karena apa...? karenanya kita mengamankan keuntungan 20%, sementara kita hanya rugi satu persen kalau bunganya naik. Jadi beli rumah di Indonesia itu hanya soal kesempatan. (Panangian Simanungkalit)

Kamis, 13 November 2008

prakata.....

.
Flamboyan island, sebuah perumahan yang bertema resort di jalan flamboyan raya medan. Dengan masih banyaknya penghijauan dan dikelilingi air yg mengalir dengan tenang, membuat tempat ini sejuk dan cozy. Salah satu rumah di daerah blok D yang masih berupa kavling tanah itulah yang akan saya bangun menjadi rumah idaman pertama yang akan saya huni bersama keluarga.

Awal saya memiliki secara resmi salah satu unit di perumahan 2005 lalu ini sangat menarik, menantang, berliku dan penuh kesabaran. Selama proses ini lah saya mendapatkan pengalaman dan gambaran menarik, dimana ternyata penghuninya kompak dan ramah meskipun belum lama kenal dan bersosialisasi, pihak developer dan managementnya cukup kooperatif dan kekeluargaan dalam mengatasi rintangan sejak 2005 lalu.

Ya...saya melihat cukup banyak perkembangan dan perubahan ke arah yg lebih baik dari Flamboyan Island ini, dimana dulunya bernama Oma Deli Island, kemudian berganti label menjadi Flamboyan River Side untuk membentuk image baru dan sekarang ini dengan struktur dan semangat yg baru menjadi Flamboyan Island. Semoga ke depannya semakin baik dan tinggi nilainya.

Untuk sesama penghuni Flamboyan Island, yg sudah menempati rumah barunya maupun yg sedang menunggu pembangunannya, silahkan manfaatkan media ini untuk sharing dan memberikan informasi atau pengalaman dengan Flamboyan Island ini. Yang sedang mencari2 dan menimbang-nimbang pilihan rumah idamannya, silahkan gali informasi dari media ini yg mungkin bermanfaat.

Tujuan dibuatnya blog ini bukan untuk menjual atau berpromosi, tapi hanya berbagi informasi dan meneruskan 'kedekatan' para penghuninya beserta management developer yg sudah terjalin sejak 2005 lalu.

.